![]() |
Handphone dengan tampilan halaman Google di depan bendera Cina. Image Credit: Techindopost |
📌 Highlights
- Google menutup layanan Google Translate di Cina,
- Tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak Google terkait penghentian layanan penerjemah mereka,
- Dikonfirmasi penghentian ini disebabkan karena penggunaan layanan yang di klaim rendah.
Techindopost - Dikabarkan, Google baru-baru ini menghentikan layanan Google Translate mereka di Cina. Penghentian ini dilakukan Google tanpa pemberitahuan sama sekali baik itu melalui laman bantuan Google seperti yang dilakukan Google Stadia pada saat menghentikan layanan game streaming mereka, maupun melalui sosial media.
Saat ini baik aplikasi dan fitur terjemahan bawaan Chrome tidak berfungsi lagi. Dilaporkan pengguna yang mencoba mengunjungi laman translate.google.cn sekarang dialihkan ke halaman pencarian Google.
Rekomendasi Editor Kami
Berdasarkan informasi yang kami kutip dari TechCrunch, salah satu juru bicara Google mengatakan bahwa Google mengkonfirmasi ini merupakan langkah tepat yang diambil perusahaan untuk memutuskan berhenti menawarkan layanan terjemahan di Cina. Hal ini disebabkan karena penggunaan layanan yang relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Faktanya ini merupakan hal yang tidak biasa dilakukan oleh Google karena mereka tidak mengumumkan ke publik bahwa salah satu layanan populer mereka akan berakhir sebelum dimatikan. Hal ini membuat pengguna bertanya-tanya, kenapa mereka tidak bisa mengakses layanan terjemahan Google lagi.
Layanan Lainnya Menjadi Tidak Berfungsi
Selain mengakibatkan pengguna tidak dapat mengakses laman Google Translate, keputusan yang diambil Google ini juga membuat beberapa layanan yang menggunakan services Google tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti yang dialami aplikasi KOReader, Document Viewer untuk basis pengguna di Cina, bahkan fungsionalitas ekstensi penerjemah Google Chrome.
Saat ini sebagian besar layanan Google tidak tersedia untuk pengguna di Cina. Dan sekarang ditambah dengan layanan penerjemah yang dikonfirmasi telah dihentikan. Nyatanya hal ini bisa menjadi peluang untuk perusahaan lokal untuk mengembangkan layanan serupa. Tapi hal tersebut akan sulit, karena dipastikan akan kalah bersaing dengan Google Translate yang saat ini memiliki basis pengguna sekitar 53,5 juta dari pengguna desktop dan seluler selama periode bulan Agustus kemarin. Dilansir dari South China Morning Post.
Hubungan Rumit antara Google dan Pemerintah Cina
Seperti yang kita ketahui Google memiliki hubungan yang rumit dan cukup kompleks dengan pemerintah Cina. Sejak Google memasuki market Cina pada tahun 2006, Google telah berusaha untuk tunduk dan patuh dengan aturan yang diberlakukan pemerintah Cina. Namun sayang, karena rekaman video yang tersebar di Youtube yang mengangkat berita tentang tentara keamanan Cina melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Tibet, Google mau tidak mau harus menutup layanan penelusuran mereka di negara tirai bambu ini dengan mengalihkan pencarian melalui domain Hong Kong atau google.com.hk.
Tidak butuh waktu lama Google akhirnya bisa mengeksplorasi kembali peluncuran Google penelusuran setelah berlakunya undang-undang keamanan nasional yang berlaku di Hong Kong.
Wah ada apa ya sebenarnya, kok bisa Google sampai tidak membuat pemberitahuan sebelumnya? Apakah ada sesuatu yang terjadi lagi dibalik layar antara Google dan Cina? Menurut Tiptroopers bagaimana?. Share pendapat kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa kunjungi juga social media kami di Facebook, Twitter, dan Instagram untuk informasi teknologi lainnya.
#MARIMEMBACA